11/1/16

One day in Amsterdam

Well, it is a story that happened almost 2 years ago. But it just come into my mind and I really want to write it so I can keep this memory and read it in the future. Here the story......
sky above Netherland

It was a cold January 2015 when I and 5 of my friends decided to take a not-so-short trip to west Europe (mostly). One of the country was Netherland, particularly the city of Amsterdam. We took flight from Prague in the evening which was probably around 5 pm. So we landed in Schipol at about 8 pm? Well I dont remember, but we still had sometime to go around at the city. Actually something happened just before we reached the city center.

arrived safely!

ready for rockin Amsterdam

6/11/16

Journey to Sweden

#epilog
Tiba-tiba saya merasa kangen yang luar biasa dengan Karlstad, kota kecil di Swedia, tempat saya beserta 6 teman lainnya menghabiskan waktu selama kurang lebih 10 bulan untuk belajar. Kemudian mulai scrolling album foto, dan memutuskan untuk menuliskannya lewat blog. Setidaknya dengan bercerita, suatu hari nanti ketika saya merasa rindu, tulisan-tulisan di blog saya ini bisa menjadi alat pengingat memori lama yang sudah tertumpuk memori baru lainnya seiring berjalannya waktu.

Di postingan dalam rangka #missingKarlstad ini, saya akan terlebih dahulu posting about the journey for getting there. Jadi, kami bertujuh, dibagi menjadi 2 kloter keberangkatan. Secara garis besar katakanlah kloter diknas dan kloter kemenhub. Dari nama kloter udah bisa ditebak, bahwa dasar penamaan kloter tersebut adalah sumber dana beasiswa yang kami pakai untuk studi lanjut ini. Nah, kenapa ga bareng aja sih berangkatnya? Alasan tepatnya sebenarnya saya sendiri udah lupa. Tapi yang jelas karena kloter diknas, yang terdiri dari saya dan 2 teman saya ini harus mencari tiket pesawat sendiri, jadi jauh-jauh hari sebelum keberangkatan kami sudah mulai hunting tiket murah. Maka dipilihlah tanggal 11 Agustus 2014 sebagai tanggal keberangkatan kami. Sementara kloter kemenhub yang tiketnya dicarikan pihak UGM, hanya tinggal menyesuaikan tanggal kami. Tapi sepertinya karena tanggal 11 Agustus sudah full, jadi dipilihlah tanggal 12 Agustus 2014 sebagai tanggal keberangkatan kloter kemenhub. Yaaa beda sehari lah.

2/21/16

Another curhatan tengah malam

Aku mau curhat. Iya, C-U-R-H-A-T. Entah kenapa pengen banget ngelampiasin perasaan lewat tulisan. Yah walaupun gabisa ngebongkar semua ceritanya disini, tapi at least nyerempet dikit alias nge-kode deh!

Setelah sekian lama berusaha move on, entah kenapa selalu gagal. Lagi-lagi gagal. Dicolek dikit aja gagal. Pengen banget nyalahin pihak sana yang seenaknya sendiri dateng pergi dateng pergi, tapi kok gak adil. Toh aku nya sendiri yang mau dicolek. Aku nya sendiri yang sebagai WANITA terlalu LEMAH dan gak bisa pegang prinsip. WAIT!!! Setelah dipikir-pikir males bangett deh curhat di blog. Tiba-tiba males aja kalo nyampah content di blog dengan permasalahan percintaan yang kompleks dan terlalu rumit untuk diperbincangkan. Karena memang laki-laki dan wanita itu berbeda. Yang satu dari planet MARS yang satu nya lagi dari planet VENUS (aku mau yang dari venus aja!). Lagipula, gilak hari gini, udah umur 25 tahun alias seperempat abad hidup di dunia yang fana ini dan harus galau masalah percintaan??!!?? It is a big NO. Please be tough. Just a little bit more of time. You just need more time to go through this. Just let him go. Pray for him that he will be success, and of course for yourself as well. FIGHTING!!!


Sebagai bonus, nih aku attach juga song of the year, MANTAN TERINDAH from kembaran aku, RAISA, tapiiii karena ga ada official video nya jadi mending ganti lagu almost is never enough dari Ariana Grande feat Nathan aja yaaaaaaaaa :p




Why does people choose motorcycle as their mode of transport?

Berada di rumah dalam waktu yang cukup lama membuat saya tergelitik (ceilah tergelitik!) untuk menuliskan sesuatu yang “agak berbobot” di blog. Dan topik tulisan jatuh pada tingginya penggunaan kendaraan bermotor, tepatnya sepeda motor di beberapa kota Indonesia, termasuk Yogyakarta. Well, saya sendiri merupakan salah satu di antara jutaan pengguna sepeda motor di Kota Yogyakarta. Tidak dapat dipungkiri, sepeda motor memang memberikan banyak manfaat dan keuntungan yang tidak dapat diberikan oleh moda transportasi lainnya. Kemudahan yang diberikan oleh produsen sepeda motor untuk memiliki kendaraan ini, membuat masyarakat memilihnya sebagai moda transportasi sehari-hari.  Selain itu, memang ada beberapa alasan yang membuat sepeda motor tampak lebih “appealing” dibandingkan pilihan moda transportasi lain di Yogyakarta. Karena itulah, tak heran jika saat ini sepeda motor semakin membanjiri jalan-jalan di kota yang memiliki julukan kota pelajar ini.

Lalu kenapa? Apa masalahnya? Memangnya kalo penggunaan sepeda motor tinggi itu bakalan kenapa? Bagi sebagian orang, mungkin hal ini tidak menjadi masalah. Karena toh juga mereka beli pakai uang mereka sendiri, tidak ada yang melarang, dan tidak merepotkan orang lain. Trus kenapa sih ini harus jadi masalah?!?

Seperti yang kita ketahui (anggep aja semua yang baca ini tau), pemerintah berusaha untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. Kenapa? Ya karena penggunaan kendaraan pribadi itu akan membawa masalah tersendiri buat sistem transportasi suatu wilayah. Pemerintah tidak mungkin menyediakan prasarana transportasi untuk memenuhi demand yang begitu tinggi dari penggunaan kendaraan pribadi ini. Akibatnya, muncullah masalah seperti tundaan di beberapa ruas jalan dengan volume kendaraan yang tinggi. Keadaan akan semakin parah jika tundaan yang terjadi semakin tinggi. Kalian tentu tidak ingin kan menghabiskan waktu 1 jam hanya untuk menempuh perjalanan sejauh 5 km saja? Atau harus melewatkan lebih dari 2 siklus lampu lalu lintas? Mungkin beberapa dari kalian sudah mulai merasa kalau kondisi lalu lintas di Kota Yogyakarta sekarang ini kian memburuk (harusnya sih ngerasa ya). Beberapa ruas jalan mulai tidak mampu menampung volume lalu lintas yang sudah melebihi kapasitasnya, terlebih di waktu-waktu peak hours. Mengapa ini terjadi? Apakah ini salah pak polisi yang ga bisa ngatur lalu lintas dengan benar? Ato salah pemerintah yang ga mampu menyediakan jalan yang lebih lebar dan lapang? Balik lagi ke masalah awal. Ya karena masyarakat lebih memilih untuk beraktivitas dengan menggunakan kendaraan pribadi. Sementara kondisi prasarana jalan, tidak mampu untuk melayani volume lalu lintas yang melewatinya. Dan itulah yang terjadi kalau kita tetap menggunakan kendaraan pribadi, yang dalam tulisan ini ditekankan pada penggunaan sepeda motor.