8/24/14

Fly with JAL

It was kind of luck to get the chance for flying with JAL. It is only because of the JICE who gave the Jenesys 2.0 participants the JAL’s ticket to Tokyo :)

Penerbangan tanggal 21 April 2014 saat itu, berangkat dari Soekarno Hatta International Airport Terminal 2 at about 11 pm menuju Narita International Airport. Yap, it was a night flight and I spent 7 hours up on the sky. Diperkirakan pesawat bakal mendarat di Tokyo jam 7 pagi waktu setempat keesokan harinya. Waktu itu kita diminta berkumpul dari jam 5 sore. Aku sendiri karena langsungan dari Jogja, udah nyampe SHIA dari sekitar jam 3 sore. Keadaanku saat itu ga begitu baik. Maklum, sebelumnya abis terserang demam, flu, batuk, plus maag. Sampe-sampe ketakutan gabisa berangkat trip Jenesys ini. Karena dari pagi baru diisi susu ama pisang goreng, jadilah waktu itu maag langsung kumat. Bodohnya lagi, langsung cari makan tapi cuma bakso kuah doang. Alhasil menjelang malem, perut dan kepala rasanya ga karuan. Keliyengan. Setelah makan burger separo dan obat maag dari dokter, langsung cling SEHAT. Yuhuuuu.

Sampe di waiting room, suasana sengaja dibuat “Jepang banget”. Lebay sih, sebenernya cuma karna majalah buat killing time-nya adalah komik Manga dan majalah berbahasa Jepang yang ga ngerti tentang apa. Sampailah boarding time di mana pas nyampe dalem pesawat, langsung cari seat nomer 47A. Yap, seat with window view. Setting kursi pesawat JAL rute Jakarta-Tokyo ini adalah 3-6-3. Forgive me, sebenernya setting kursi tengah agak lupa 6 ato 4, maklum ga dapet seat di tengah. Tapi kayaknya sih 6, soalnya deretnya panjang banget. All seat have already set with screen monitor, blanket, pillow, headset, and remote for choosing entertainment. Begitu duduk, para awak kabin (cielaaaa bahasanya) langsung sibuk nyatetin penumpang dengan makanan beralergi atau request Muslim food. Setelah kerempongan proses konfirmasi mereka, tibalah “snacking time!”. Denger-denger dari temen yang udah pernah naik JAL, snacknya berupa sandwich, tapi ternyata khusus buat Muslim yang keluar satu buah pisang :)

Alhamdulillah, I made it!

Alhamdulillah, ga henti-hentinya aku harus mengucapkan syukur atas nikmat dan rezeki yang udah Allah kasih ke aku sampai saat ini. Beberapa memang masih belum sesuai harapan, tapi who knows, memang inilah rezeki aku dan aku harus tetep terus bersyukur.

Saat ini, detik ini, aku sedang berada di atas tanah Eropa. Benua yang untuk sekedar memikirkan untuk mengunjunginya pun aku ga sanggup, karena terlalu sulit untuk dijangkau. Dan Alhamdulillah, Allah memberiku kesempatan untuk memiliki kisah di benua ini, bahkan tepat setelah Allah memberiku rejeki lainnya, yaitu kunjunganku ke Jepang beberapa bulan lalu. Ya, jadi sepulang dari Jepang, pihak kampus mengumumkan kesempatan untuk mengambil program double degree di Swedia. Setelah isu itu lama menggantung, akhirnya keluar juga pengumumannya. Meski pun diliputi kegalauan akhirnya aku mengambil kesempatan itu, dan ya, this is now where I am. Currently, I am living in Karlstad for next 10 months. I hope, this would be delightful journey and experience in my life.

Ya Allah, terimakasih engkau telah memberiku kenikmatan dan rezeki ini, meskipun aku masih tetap harus merepotkan orang tuaku, tapi Insya Allah akan selalu ada jalan untuk suatu saat menggantinya dan membuat mamaku bahagia. Amiiiinnnnn. J


Nb : postingan kali ini kayaknya bahasaku agak agak aneh dan kaku gimana gituu yak. Biarin deh.