It was kind of luck to get the chance for flying with JAL. It
is only because of the JICE who gave the Jenesys 2.0 participants the JAL’s
ticket to Tokyo :)
Penerbangan tanggal 21 April 2014 saat itu, berangkat dari
Soekarno Hatta International Airport Terminal 2 at about 11 pm menuju Narita
International Airport. Yap, it was a night flight and I spent 7 hours up on the
sky. Diperkirakan pesawat bakal mendarat di Tokyo jam 7 pagi waktu setempat
keesokan harinya. Waktu itu kita diminta berkumpul dari jam 5 sore. Aku sendiri
karena langsungan dari Jogja, udah nyampe SHIA dari sekitar jam 3 sore.
Keadaanku saat itu ga begitu baik. Maklum, sebelumnya abis terserang demam,
flu, batuk, plus maag. Sampe-sampe ketakutan gabisa berangkat trip Jenesys ini.
Karena dari pagi baru diisi susu ama pisang goreng, jadilah waktu itu maag
langsung kumat. Bodohnya lagi, langsung cari makan tapi cuma bakso kuah doang.
Alhasil menjelang malem, perut dan kepala rasanya ga karuan. Keliyengan. Setelah
makan burger separo dan obat maag dari dokter, langsung cling SEHAT. Yuhuuuu.
Sampe di waiting room, suasana sengaja dibuat “Jepang banget”.
Lebay sih, sebenernya cuma karna majalah buat killing time-nya adalah komik
Manga dan majalah berbahasa Jepang yang ga ngerti tentang apa. Sampailah
boarding time di mana pas nyampe dalem pesawat, langsung cari seat nomer 47A.
Yap, seat with window view. Setting kursi pesawat JAL rute Jakarta-Tokyo ini
adalah 3-6-3. Forgive me, sebenernya setting kursi tengah agak lupa 6 ato 4,
maklum ga dapet seat di tengah. Tapi kayaknya sih 6, soalnya deretnya panjang
banget. All seat have already set with screen monitor, blanket, pillow, headset,
and remote for choosing entertainment. Begitu duduk, para awak kabin (cielaaaa
bahasanya) langsung sibuk nyatetin penumpang dengan makanan beralergi atau
request Muslim food. Setelah kerempongan proses konfirmasi mereka, tibalah “snacking
time!”. Denger-denger dari temen yang udah pernah naik JAL, snacknya berupa
sandwich, tapi ternyata khusus buat Muslim yang keluar satu buah pisang :)
Dampak dari serangan sakit sebelum keberangkatan, waktu di
pesawat aku jadi molor banget. Selesai makan pisang, langsung deh tidur dan
baru bangun menjelang sarapan yang aslinya udah kayak sahur aja. Gimana engga,
sarapan tapi jam 3 pagi buta. Hahaha. Menu sarapan saat itu lengkap. Pake ada
yakult nya segala. Yaa typical flight food sih. Overall penerbangan kali itu
cukup memuaskan. Selain ga terlalu bosen (yaiyalah! Orang tiduuurrr haha :p),
ga kedinginan, makanan juga lumayan. Cumaannn, beda cerita ama flight
Tokyo-Jakarta yang oh-why-it-must-be-like-that itu. Hal-hal yang terjadi saat
penerbangan pulang ke Indonesia singkatnya seperti ini :
1. Dapet kursi di bagian setting 3, tapi apesnya
kebagian yang tengah -,-
2. Entah kenapa pas itu aku beser banget.
Dikit-dikit kebelet pipis. Alhasil harus gangguin mbak-mbak yang gatau
nationality-nya yang mostly tidur sepanjang perjalanan. Maap ya mbak
cantiiiikkk
3. Entah kenapa juga di tengah perjalanan, suhu
pesawat rasanya panas banget. Sumpah aku kepanasan hampir di sepanjang
perjalanan.
4. Suhu yang panas itu ternyata ngefek ke derajat
ngantuk. Selama perjalanan yang berdurasi 7 jam itu, aku tidur ga ada setengah
jam.
5. Akhirnya aku putuskan buat menikmati layanan
movie. Tapi karena aku typical yang ga suka film barat, ya jelaslah baru berapa
menit di-play, langsung deh di-stop. Ganti film Jepang, ceritanya ga ngerti itu
ngapain, langsung ganti ke film Korea, eeehhh ga ada subtitle English. Alhasil
maksain nonton deh. Untung aku lumayan ngerti alur dan maksud ceritanya. Korean
movie, you were really saved me at that flight! Big Thanks.
6. Entah kenapa, makanan di perjalanan itu ga ada
yang bener. Baik snack maupun lunch, semua ga ada yang bener. Snack nya berupa
roti bagel keras (eh gatau itu bagel ato bukan haha) yang sama sekali gabisa
dimakan, dan makan siang berupa nasi kuning ala-ala dengan ikan kukus yang ga
dibumbuin. Why?!? Oh so why?!?
Yaahh itulah sekiranya pengalaman naik JAL yang bisa
dicatet. Jadi nilainya 50:50 soalnya penerbangan Jakarta-Tokyo memuaskan, tapi
Tokyo-Jakarta nya kurang memuaskan hehehe. See you on next flight, dear Japan
Airlines :)
Nb : please forgive me, there isn't any photo about the aircraft. :(
Nb : please forgive me, there isn't any photo about the aircraft. :(
No comments:
Post a Comment