Sebagai mahasiswa tingkat akhir, jelas lah saya harus mulai memikirkan benar-benar apa yang akan menjadi bidang keahlian saya dalam ilmu planning ini. Sebenernya, saya udah mulai memikirkannya sejak tingkat ketiga, tapi apa daya karna lagi trennya galau jadi ya saya mau ga mau ikut-ikutan galau.
Ilmu planning nih sebenarnya luas. Luas banget malah. Tapi justru ini yang malah bikin tambah bingung. Di mana bidang keahlian inilah juga yang nanti mau gak mau akan berhubungan dengan pekerjaan saya setelah lulus. Saya ga akan cerita tentang career planning saya ya, karna mungkin akan saya pisah di post-an lainnya.
Dari tingkat ketiga, saya udah mem-plot bahwa saya lebih tertarik ke masalah environment dan disaster management. Kalo pas searching tentang course-course di berbagai universitas pasti saya langsung klik course yang ada bidang environmentnya. Justru saya lebih tertarik
buka environment department dibanding urban planning department. Hal ini juga berlaku untuk bidang disaster management. Hal ini terbukti pada saat mengambil tema untuk mata kuliah seminar perencanaan, judul yang saya ambil tentang mitigasi bencana di Jepang.
buka environment department dibanding urban planning department. Hal ini juga berlaku untuk bidang disaster management. Hal ini terbukti pada saat mengambil tema untuk mata kuliah seminar perencanaan, judul yang saya ambil tentang mitigasi bencana di Jepang.
Tapi, di akhir tahun ketiga itu, kedua bidang tersebut terkalahkan oleh ketertarikan saya kepada bidang transportasi. Lebihnya pada urban transport management. Mungkin karna waktu itu dapet mata kuliah transportasi kali ya. Tidak hanya itu, saya juga mulai tertarik dengan permasalahan infrastruktur. Waktu itu gara-garanya, ada open reqruitment asdos. Salah satunya eh salah duanya ding, ya mata kuliah perencanaan pembangunan infrastruktur dan perencanaan transportasi. Aduh, kenapa kesannya saya jadi nyerempet ke sipil gini ya. Ya mau gimana lagi, memang ilmu sipil dan ilmu perencanaan itu berkaitan.
Sebenernya mata kuliah infrastruktur ini sudah saya dapatkan di awal tahun ketiga. Akan tetapi baru terpikirkan masalah itu karna bukaan asdos ini. Saya berpikir lama untuk mendaftar sebagai asdos mata kuliah yang mana pada saat itu. Muncul pertanyaan, kenapa ga dua-duanya saja kalau memang tertarik? Aduh, saya ga mau maruk hehe. Saya sih inginnya memilih, yang nantinya akan berhubungan dengan karir saya. Kan bisa jadi nilai plus untuk CV saya. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil asdos transportasi. Hal ini didasari juga dengan rencana saya mengambil tema transportasi untuk tugas akhir saya. Tentu saja, hal ini bukan berarti saya mengubur ketertarikan pada bidang infrastruktur lho ya.
Akhirnya, saya memantapkan manajemen transportasi perkotaan ini untuk menjadi bidang keahlian saya di masa depan. Mohon digarisbawahi juga, kalo tidak menutup kemungkinan saya tetap mengambil sedikit masalah environment, infrastruktur, dan disaster management, di balik bidang transportasi. Karena nantinya, hal ini juga akan sangat berkaitan. Sipil banget yah?? Gapapa sih, toh basic ilmu planning nya kan juga kepake.
No comments:
Post a Comment