6/9/12

Wanita Lemah Backpacker-an!


Jalan-jalan di Singapore tanpa tour agent itu berarti harus siap jalan kaki. Ya kecuali Anda sanggup membayar biaya taksi yang sangat mahal itu. Sebagai turis yang memegang prinsip backpacker, tentu saja taksi bukanlah pilihan transportasi yang tepat bagi saya. Satu-satunya transportasi andalan tentu saja MRT. Sebenarnya ada pilihan alternatif jika ingin menikmati pemandangan Singapura dalam perjalanan, yaitu bus, tetapi bagi saya pribadi, rute bus sulit dipahami oleh turis. Apalagi rute tersebut juga sulit didapat baik di internet ataupun tourism map.

Rute-rute MRT telah saya pelajari sebelumnya. Tetapi lagi-lagi untuk menikmati pemandangan Singapura, tentu saja kita harus tetap berjalan kaki. Itinerary pun telah saya susun dengan rapi. Cukup banyak agenda jalan kaki yang saya sisipkan ke dalamnya. Oleh karena itu, sebelum berangkat saya sudah berpesan pada teman saya, Elen, untuk menjaga staminanya karena akan banyak berjalan kaki di sana.


Agenda jalan kaki yang pertama adalah berjalan dari MRT Clarke Quay menuju MRT China Town untuk berburu tiket tourist pass. Melihat dari peta sih jaraknya tak seberapa jauh. Ternyata, perjalanan di pagi itu sudah cukup melelahkan. Setelah itu kita berjalan kaki dari MRT Raffles Place menuju Merlion Park, dilanjutkan berjalan kaki menuju MRT City Hall. Dan itu sangat melelahkan. Apalagi ditambah teriknya matahari yang cukup menyengat siang itu. Kami sampai istirahat sebentar di underpass City Hall.

Malamnya kami masih harus berjalan dari MRT Marina Bay ke Marina Bay yang ternyata cukup jauh juga. Setelah itu melanjutkan perjalanan sampai MRT Concorde yang ternyata tak sedekat di peta. Sampai hostel, kami harus menerima fakta bahwa hostel kami ada di lantai 4 tanpa ada lift di gedung tersebut. Akhirnya, karena terlalu lelah, kami berdua sampai ketiduran dan baru sadar esok harinya saat sudah kesiangan. Ternyata benar apa yang dikatakan teman saya, Nadia, bahwa berjalan kaki mengelilingi Negeri Singa itu benar-benar melelahkan sekaligus mengasyikkan. Saran untuk membawa counterpain dan salonpas pun benar-benar membantu.

Setelah berakhirnya hari pertama kami di Singapura saat itu, saya baru menyadari bahwa ternyata saya adalah wanita lemah. Dan Elen, yang saya ragukan dengan agenda jalan kaki, ternyata jauh lebih kuat daripada saya sendiri. Hahaha.

nb: sebenernya mungkin jarak-jarak yang saya sebutkan di atas itu masih walkable, tapi karena memang orang Indonesia sudah terlalu dimanja dengan kendaraan pribadi, jadinya ya kewalahan deh, apalagi jarang olahraga!

1 comment:

  1. Mute, maka ny olahraga yg rajin :p

    Tambahin foto2 juga biar tambah keren posting ny, apalagi yg pengalaman langsung kyk gini, foto ny fresh from the location :D

    ReplyDelete