#epilog
Tiba-tiba saya merasa kangen yang luar biasa dengan
Karlstad, kota kecil di Swedia, tempat saya beserta 6 teman lainnya
menghabiskan waktu selama kurang lebih 10 bulan untuk belajar. Kemudian mulai
scrolling album foto, dan memutuskan untuk menuliskannya lewat blog. Setidaknya
dengan bercerita, suatu hari nanti ketika saya merasa rindu, tulisan-tulisan di
blog saya ini bisa menjadi alat pengingat memori lama yang sudah tertumpuk memori
baru lainnya seiring berjalannya waktu.
Di postingan dalam rangka #missingKarlstad ini, saya akan
terlebih dahulu posting about the journey for getting there. Jadi, kami
bertujuh, dibagi menjadi 2 kloter keberangkatan. Secara garis besar katakanlah
kloter diknas dan kloter kemenhub. Dari nama kloter udah bisa ditebak, bahwa
dasar penamaan kloter tersebut adalah sumber dana beasiswa yang kami pakai
untuk studi lanjut ini. Nah, kenapa ga bareng aja sih berangkatnya? Alasan
tepatnya sebenarnya saya sendiri udah lupa. Tapi yang jelas karena kloter
diknas, yang terdiri dari saya dan 2 teman saya ini harus mencari tiket pesawat
sendiri, jadi jauh-jauh hari sebelum keberangkatan kami sudah mulai hunting
tiket murah. Maka dipilihlah tanggal 11 Agustus 2014 sebagai tanggal
keberangkatan kami. Sementara kloter kemenhub yang tiketnya dicarikan pihak
UGM, hanya tinggal menyesuaikan tanggal kami. Tapi sepertinya karena tanggal 11
Agustus sudah full, jadi dipilihlah tanggal 12 Agustus 2014 sebagai tanggal
keberangkatan kloter kemenhub. Yaaa beda sehari lah.
Tibalah hari keberangkatan, dimana kloter diknas harus sudah
standby di CGK dari tanggal 10 Agustus malam. Why???? Yaiyalah, lha wong flight
nya jam 00.10 -___- Saya yang berdomisili di Jogja, entah kenapa
saat itu memilih flight Jogja-Jakarta jam set11 siang. Iya set11 siang. Jadi,
saya harus terkatung-katung di CGK dengan koper super besar dan berat selama
hampir 11 jam! Entah saat itu apa yang saya lakukan untuk membunuh waktu,
karena 2 teman saya yang lain baru akan menuju bandara jam 7 malam. Hari itu kami akan menempuh perjalanan selama kurang lebih total 18 jam dengan rute Jakarta-Doha-Stockholm. Nah kami akan menunggu kloter kemenhub di Stockholm untuk bersama-sama bermigrasi ke Karlstad. Yuhuuuuu.
Singkat cerita, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba.
Kami check in, dan Alhamdulillah bagasi kami ga overweight J Saat itu, kami cukup
terburu-buru untuk boarding, karena check in counter baru dibuka sekitar pukul
10 malam. Sementara antrian panjang, sehingga beberapa penumpang yang dapat
antrian di belakang terpaksa berlari-lari menuju boarding gate yang sudah pasti
jaraknya cukup jauh dari check in counter. Daaann inilah penampakan kami
bertiga yang lega akhirnya bisa duduk manis di pesawat dan bersiap untuk
menikmati 8 jam perjalanan Jakarta-Doha.
We are ready to go! |
Penampakan pesawat Qatar Airlines |
Our first meal during the flight |
Akhirnya sampai juga kami di Hamad International Airport
sekitar pukul 04.30 pagi. Suasana bandara ramai, tapi muka para penumpangnya
mayoritas pada muka bantal :p Setelah melewati counter pengecekan, kami bertiga
pun mulai mengamati suasana bandara. Daaannn mencoba foto pake tongsis baru
saya, tapi gagal karena ternyata rempong dengan settingan hape. Alhasil hanya
buang-buang waktu tanpa menghasilkan foto yang bagus. Hahahaha.
Setelah checking counter yang rempong dan agenda ke toilet |
Foto yang rencananya ngecapture background boneka icon Hamad International Airport #failed1 |
Another picture yang dibuang sayang |
Waktu transit kami di Doha hanya sekitar 3 jam karena jam
set8 sudah harus boarding. Akhirnya waktu kami habis Cuma untuk duduk ga jelas,
ngemil makanan bekal pesawat dan bekal roti bawa dari Jakarta, ke toilet, dan
liat-liat souvenir Qatar. Just for information, just in case you have transit
time more than 4 hours, you can join free city tour offered by whether Qatar
Airlines, the government of Qatar, or Hamad International Airport. You just
have to show your ticket in the city tour counter which you can find at the
airport. Sayang sekali, transit time kita pas cuma 4 jam L
Akhirnya kita udah mulai naik pesawat lagi menuju Stockholm dengan
panjang perjalanan sekitar 6 jam. Yaahh 2 jam lebih singkat dari penerbangan
sebelumnya. Saya ga begitu ingat gimana di pesawat Doha-Stockholm ini. Apa
karna saat itu ngantuk berat dan langsung tepar di pesawat yah? Entahlah. Yang
jelas saya kekenyangan selama naik pesawat itu. Gimana engga, di flight
Jakarta-Doha dikasi 2 kali makan besar plus snack. Eeee ini 6 jam perjalanan
juga dikasi 2 kali makan besar plus snack. Ya kenyang lah yaaa. Padahal
aktivitas tidur aja wkwkwkwk *gembul mode on. Singkat ceritaa, akhirnyaa nyampe
juga di benua biru. Benua yang sebelumnya ga pernah aku bayangin buat
dikunjungi apalagi ditinggali. Well, Alhamdulillah, Allah gave me more than
what I expected J
Valkommen till Sverige! |
No comments:
Post a Comment