Malaka, adalah salah satu tujuan wisata sejarah yang terletak di Malaysia. Travellers yang pergi ke Malaysia, biasanya menyisipkan kota ini sebagai salah satu itinerary tujuan mereka. Menurutku sih, emang harus disempetin mampir. Lagipula, jaraknya deket kok dari Kuala Lumpur dan yang pasti bisa dijangkau dengan bis.
|
dampak dari betapa panasnya terik matahari siang itu |
Banyak pilihan tempat menginap di kota ini. I suggest to stay at Jonker Street area. Jonker Walk ini adalah China Town nya Malaka. Must visited place-nya Malaka ada di sekitar area ini. Satu lagi, kalo mau eksplore Malaka lebih baik naik sepeda. Kenapa? Pertama karena Malaka itu kota kecil yang publik transportnya selain kurang memadai juga sulit. Kedua karena kalo jalan kaki selain capek juga panas (yah walaupun dengan sepeda, kedua hal tersebut juga dapet). Makanya, saat memilih tempat menginap, pertimbangkan fasilitas hiring bicycle yah!
|
motel tempet nginep. Motel Sayang-Sayang
|
Based on my experience, it will better if u choose to go around the city not in the afternoon. Kenapa? Panasnya naudzubilaahh, nampol abiisss. Memang, orang-orang biasanya hanya meluangkan waktu mereka untuk berkunjung di kota ini 1-2 hari. Jadi bener2 harus manfaatin waktu banget. Tapi, if u have more, u can follow my advice. Jadi, siang hari bisa dihabiskan untuk berkeliling Jonker Street area. Memasuki toko-toko dengan gaya bangunan kuno atau mencoba es cendol khas Malaka di rumah makan Famosa. Tapi buat yang muslim, cukup nyoba es cendol nya aja ya, karena rumah makan ini menjual non halal food. Tapi tempat cendolnya terpisah kok. Oiya rumah makan Famosa ini terkenal karena menjual rice ball yang merupakan makanan khas Malaka.
|
penampakan es cendol Malaka yang ajiibb deh!! |
Oiya untuk pagi hari, bisa disempetin bersepeda ke Stadthuys, Istana Kesultanan Malaka, dan Benteng A Famosa. Di sini bakal nemuin becak-becak cantik yang dihias sama bunga-bunga yang sebenarnya, hard to say it, "sedikit norak". Apalagi becaknya juga nyetel musik-musik. Jadi kadang kamu bakal denger lagu Wali atau St 12 berkumandang. Kalo punya budget lebih (mahal soalnya) boleh lah nyobain berkeliling kota dengan becak meriah ini.
|
Area Stadthuys |
Kalau waktu kamu berkunjung adalah hari Jumat-Minggu, kamu bisa berkunjung ke pasar malam yang ada di sepanjang Jonker Street. Aku sendiri sih ga merasakannya, abisnya aku kesana pas hari Selasa kalau ga salah. Tapi, lucky me, motel tempatku dan temanku menginap mengadakan acara city tour bareng dengan sepeda ke pasar malam yang ada di Malaka. Pasar itu hanya buka satu kali seminggu. Yang dijual adalah makanan, buah, sayur, ikan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Pasar ini memang bukan pasar wisata yang sengaja dibuka untuk wisatawan. This was a local market for the citizens. Tapi, seruu!! Banyak makanan-makanan khas yang dijual. Salah satunya popiah. Popiah itu sejenis makanan kayak lumpia basah. Isinya sepertinya rebung, sayuran, ayam gitu. Ini cukup terkenal lho di Malaka. Lalu sebagai minuman pendamping tentu saja Ice Sugar Cane!! Seger bangeettt. Dan masih banyak lagi makanan-makanan lainnyaaa. Oiya, jangan tanya dimana letak pasar malam itu ya, soalnya aku cuma ngikutin orang motelnya tanpa tau arah :p
|
Lagi bikin popiah |
|
Lok-Lok, sejenis satay celup tapi non halal |
|
Satay Celup versi halal |
|
gerbang masuk area Jonker |
Alternatif lainnya adalah jalan-jalan sepanjang sungai Malaka. Oiya, di Malaka ini ada river cruisenya. Kita bakal diajak menyusuri sungai ini. Well, honestly I'm not recommend to try this one. Alasan utamanya karena terlalu lama jadi membosankan. Coba waktunya dipersingkat, tentu perjalanan menyusuri sungai bakal terasa lebih menyenangkan. Kabarnya malah rutenya mau diperpanjang lho. Tapi, if u still want to try, aku saranin buat mencoba di malam hari. Karena apa? Malam tentu akan terlihat lebih indah, tidak melihat warna sungai sebenarnya dan tidak panas.
|
Eye on Malaysia versi siang ama malem |
Jika punya waktu singgah lebih, malam hari berikutnya bisa diisi dengan bersepeda ke Masjid Selat Melaka yang berada di tepi Selat Melaka. Waktu itu aku ga kesana sih, habisnya ga punya waktu lebih. Lagi dan lagi berkunjung kesini memang lebih baik malam. Viewnya lebih indah. Lalu dilanjutkan berkeliling kampung morten, yaitu kampung atau komplek rumah panggung yang dihuni oleh mayoritas orang muslim. Rumah-rumah di komplek ini sengaja dipertahankan bentuknya untuk kepentingan preservasi peninggalan sejarah.
|
perjuangan mencari "nyonya asam pedas" |
|
akhirnya ikan pari asam pedas + es longan |
Untuk wisata kuliner tambahan, di Malaka ini terkenal dengan sate celupnya. Sejenis seafood, bakso, dll yang ditusuk lalu direbus/digoreng kemudian dicelupkan ke saus kacang. Tapi, bagi yang muslim sebaiknya tanya dulu ke penjualnya yah karna bisa jadi ada menu porknya. Selain itu juga, disarankan buat nyobain ikan asam pedas. Sejenis ikan pari yang dimasak gulai asam pedas gitu. Dan perjuangan buat nyobain makanan ini waktu berkunjung ke Malaka beberapa waktu lalu bener-bener pengalaman yang melelahkan plus unforgettable deh. Yaa, mungkin itu yang bisa aku share tentang Malaka. Selamat menikmati Malaka! :)
Makasiy infonya mba... Wah, klo nyari makanan halal, intinya kudu rajin nanya ya... Hehe
ReplyDeleteTanya mbak, naik sepeda kalo parkir gampang ga? Ada ditarik karcis parkir? Sepedanya aman ga di taruh ditmp parkir.
ReplyDeleteSorry banyak tanyak.
Thank you.
hallo, di beberapa tempat ada tempat parkir khusus sepeda dan ga bayar. Kalo masalah aman ato engga, asal sepedanya dikunci sih aman hehe
Delete